Kepribadian INFJ

Apa pendapatmu tentang orang yang memiliki kepribadian INFJ? ARSENE LUPINNYA DUNIA KEPRIBADIAN!
Ini menurut pengamatan pribadi saya ya, jadi mungkin bisa beda antara satu dengan yang lain. Tapi serius dah, INFJ sepanjang yang saya amati itu 'Arsene Lupin' banget. Tahu kan Arsene lupin? Itu loh tokoh pencuri yang sangat lihai menyamar, menipu, dan amat sempurna melakoni perannya. Mau jadi dokter, fotografer, pesulap, pendeta, pelukis, apa aja bisa Lupin tiru dengan segala ilmunya. Nah, si INFJ ini juga gitu. Lu mau dia jadi apa? Tinggal lu minta nyamannya gimana dan dia bisa amat sempurna memerankan kepribadian yang lu suka itu. Mistis banget gak sih makhluk ini?

Lu mau dia kejam dia bisa jadi Psycopath. Lu mau dia bijak dia bisa jadi Filsuf. Lu mau dia gombal dia bisa jadi Cassanova. Lu mau dia lucu dia bisa jadi Lupus. Pokoknya apa aja dah. Tapi jangan kalian kira mereka itu hanya sekedar pura-pura . Bisa saja seorang INFJ benar-benar sedang menunjukkan sisinya yang sebenarnya saat menampilkan semua kepribadian itu. Jadi itu seperti didalam tubuh mereka itu ada 'banyak orang' yang bisa dipergunakan sesuai waktu, tempat dan keperluan mereka. Itulah sebabnya INFJ walaupun sejatinya Introvert akut yang benci hiruk pikuk, mereka bisa sealami mungkin berbaur dengan orang banyak dan sering kali dianggap ekstrovert yang meledak-ledak. Padahal mah kagak. Serius. INFJ itu emang suka dikira punya sifat E. Tapi percaya deh. Hari terbaik bagi mereka itu saat gak diminta ngumpul-ngumpul.

Berkat kemampuan mengeluarkan banyak sifat ini, INFJ jadi punya semacam X ray pribadi dikepala mereka dan bisa menebak dengan jelas arah keinginan manusia.

"Kamu kenapa gak bilang dia aja sekarang?"

"Eh bilang apa?"

"Hmmm… Padahal lebih bagus kalau kamu mau bicara sekarang. Mau kubantu?"

Lu gak perlu banyak omong dia bisa paham keinginan tersembunyimu.

Tapi yang menyebalkan dari kepribadian ini, orangnya menyenangkan sesuai mood doang. Jadi kalau gak mood berhubungan sama Manusia mereka bisa ngilang sama sekali gak ada kabar dan tiba-tiba hilang aja maunya. Pokoknya kalau mereka 'Mau nyantai dah'. Eh mereka malah keluar grup, blokir kontak, blokir sosial media. Langsung menyepi ditempat tak diketahui kecuali dia dan Tuhan yang tahu apa sebabnya.

Jadi jangan heran kalau punya kenalan INFJ suka tiba-tiba hilang gak ada kabar. Emang siklus dan bawaan mereka gitu anjir. Gak betahan pada lingkup sosial antar manusia lama-lama. Mereka punya 'me time' yang ekstrim kalau menurut saya. Dan kalau kalian berusaha menemuinya, mereka punya 1001 cara biar gak ketemu ama lu. Anjir gak tuh? Dan itu kebanyakan terjadi karena alasan yang tidak diketahui.

Kampretnya, kalau kembali juga suka tiba-tiba seperti gak terjadi apa-apa.

"Eh lu kemana aja"

"Gak kemana-mana"

"Kok gak pernah nongol?"

"Perasaan lu aja itu mah"

Njir, padahal gak keliatannya itu bisa setahun dua tahun anjir. 😮 Dalam hubungan percintaan, mereka ini suka banget membawa targetnya hanyut pada kerinduan. Tarik ulur gitulah. Kalau si target udah memberikan sinyal ketertarikan, dia bakal ngilang lagi tuh. Balik lagi. Buat baper. Ngilang lagi. Buat baper. Ngilang lagi. Sampai mereka akhirnya menjawab ketertarikan itu baru deh mereka ada terus. Mungkin ini adalah bentuk proteksi diri mereka dari cinta yang tidak setia. Jika itu hanya ketertarikan sesaat, disaat selanjutnya nanti ketemu lagi lu gak akan punya rasa sama mereka. Jadi karena itulah mungkin mereka suka hilang kalau ada tanda-tanda lawan jenisnya punya rasa sama dia. Kayak mereka mau bilang 'lu tenangin diri lu dulu, siapa tahu itu bukan suka tapi cuma lagi syahwat aja'. Tapi cuy, sekalinya INFJ suka sama orang. Beuh, itu seperti ada Dilan atau Milea jatuh dari atap bujang. Gak ketebak alur ceritanya. Mereka emang Flamboyan kalau udah kenal namanya love-lovean 😂 Jika Si INFJ udah punya rasa sama lu. Dia bakal jadi manusia merpati yang setiaaaa luar biasa.

Pokoknya kapanpun lu perlu mereka akan terus ada. Setianya mereka itu buseeet. Loyalnya udah kayak butler Kerajaan. Dimanjakan banget dengan segala kejutan dan ketidakpastian yang memuaskan. Yah setimpal kali yah ama usaha buat dapatin hati mereka yang susahnyaaaaa digaet. Perhatian mereka dan cinta mereka itu berasa dapat malaikat tahu gak. Baik dan hangatnya itu dijamin gak tega lu mengkhianatin mereka. Tapi saya kasih tahu aja cuy, jangan pernah mencoba mengkhianati seorang INFJ apalagi berbohong untuk menutupi kesalahanmu itu. Lebih baik lu jujur dan ngaku daripada menyesal seumur hidup.

Kebaikan, kenyamanan, serta kasih sayang yang mereka limpahkan itu emang luas dan gak hitung-hitung. Tapi sekalinya dikhianati, lu bisa mengubah sifat malaikatnya dia jadi kayak iblis.

Ambil contoh Obito Uchiha. Tahukan Obito Uchiha? Dalang dibalik layar Akatsuki yang memporak-porandakan dunia Shinobi hingga meletusnya perang dunia Shinobi keempat?

Awalnya Obito adalah pemuda yang penuh cahaya. Dia terkenal suka terlambat karena mengutamakan menolong orang tua. Dia suka mengutamakan orang lain ketimbang dirinya hingga dia bisa memberikan tubuhnya sebagai pengganti Kakashi yang nyaris ditindih batu raksasa. Dia rela memberikan matanya sebagai hadiah terakhir untuk Kakashi. Dia rela menyerahkan Rin untuk dijaga oleh Kakashi.

Tapi suatu ketika, Obito yang selamat dari kematian justru melihat Kakashi membunuh Rin. Tidak ia lihat gurunya Minato yang seharusnya berada disana menolong mereka dari tragedi.

Hari itu, dunia mengkhianati Obito dan mencampakkannya bersama kenyataan paling pahit. Bahwa tidak peduli sebaik apapun kita, orang-orang yang lebih kuat akan selalu memaksakan kita pada keinginan mereka.

Hari itu, Obito berubah menjadi monster yang tak memiliki hati lagi.

Walaupun Obito telah mengetahui secara penuh alasan dari kematian wanita yang ia cintai. Tapi rasa bencinya pada 'pengkhianatan' Kakashi, 'ketidakpedulian' Minato, dan 'ketidakadilan dunia'. Obito yang dulu bergerak disisi cahaya malah tenggelam ke sisi kegelapan terpekat semata-mata hanya untuk hidup didunia ilusi yang jauh dari kejamnya kenyataan hidup. Demi tercapainya hal itu dia rela memusnahkan klannya, rela mematikan hatinya, rela dibenci dunia, dan rela tidak memiliki nama.

"Kau bisa menyebutku apa saja. Karena aku bukanlah siapa-siapa.."

Adolf Hitler, yang dikenal sebagai penjahat perang terburuk dalam sejarah juga demikian. Konon, alasan sebenarnya dia membunuh 6 juta rakyat Yahudi semata-mata pelampiasan amarahnya pada sosok Wanita Yahudi yang dulu mencampakkan dia. Gila gak tuh? Entah benar atau hanya rumor konspirasi belaka. Tapi faktanya, dia memang membantai 6 Juta manusia semata-mata untuk menciptakan kedamaian dan kemakmuran bagi semua ras arya yang ia kagumi. Suatu gagasan ekstrim tentang mengeksekusi perdamaian sejati. Dan luar biasanya, mau percaya atau tidak, jika Hitler tak pernah memancing perang dunia kedua. Mungkin saja Kita masih berada dibawah otoritas Belanda. Mungkin saja Jepang tak pernah mempensiunkan angkatan militernya. Mungkin saja kita tak mengenal Bom Atom. Dan berbagai kemungkinan-kemungkinan lainnya.

Intinya, seorang INFJ kalau marah, gak pernah setengah-setengah. Jika kau sudah dibenci, sudahlah, berharap saja dia tidak dendam. Berharap saja dia cuma menganggap kau tidak pernah ada di memori dia seperti yang sudah-sudah. Seorang INFJ kalau benci pada seseorang dia akan benar-benar melupakan orang yang bersangkutan hingga tak ada lagi kenangan yang bisa diperbincangkan. Tak peduli kebaikan apa yang pernah ia dapatkan. Tak peduli kebahagiaan macam apa yang pernah terukirkan. Sekali dia benci, maka dia seperti mereset ulang semua itu kembali ke nol tak bersisa. Kalau udah begitu, sudahlah. Kecil harapan dia punya niat baikan. Parah lagi kalau bencinya diselubungi dengan dendam, wah ini yang bahaya.

Prinsip mereka, jika ingin menolong orang, tolong hingga tuntas ke akar. Jika ingin membenci orang, buat menjadi abu hingga ke tulang.

INFJ emang keras kalau meladeni kebohongan dan pengkhianatan. Tapi mereka tidak menolak pengakuan dan penyesalan. Jadi kalau punya salah mending lu jujur. Jangan coba-coba berbohong dan mengelak dihadapan mereka.

Hal yang menarik lagi dari INFJ adalah kenyataan bahwa selain mereka dikaruniai Bakat membaca manusia, mereka sebenarnya suka sekali menyembunyikan kepintaran mereka. Karena itu tak jarang mereka sengaja mengalah dari orang lain ketika dalam perebutan kursi kekuasaan, jabatan, atau prestasi. Bahkan yang paling ekstrem mereka bisa tanpa ragu melupakan orang yang mereka sukai jika kamu menginginkannya. Mereka sadar bahwa posisinya didunia ini bukan sebagai yang terlihat. Tapi sebagai yang melihat. Tak ada yang tahu puncak kebijaksanaan mereka ada dimana.

Oleh sebabnya nyaman sekali berbincang masalah kehidupan, keyakinan, dan percintaan pada mereka. Mereka melihat dengan gambaran besar yang jauh lebih besar dari yang orang lain lihat. Orang-orang tak bisa melihat seperti apa bentuk kota mereka jika hanya mengandalkan matanya saja. Tapi INFJ, bisa melihat gambaran kota itu seperti memiliki satelit dari angkasa. Dia tahu bentuk kotanya, jalur pintasnya, ruang tersembunyinya, dan lain sebagainya. Jadi cocok banget memang mereka ini dijadikan sebagai konsultan atau penasehat dari ragam masalah kehidupan bermanusia kita.

Mereka juga senang sekali jika hal-hal kecil yang mereka lakukan bisa berdampak domino pada tujuan yang ingin dia capai. Karena sifat mereka yang memang dasarnya misterius, paradox, dan kontradiktif disaat yang bersamaan. Sulit sekali mengenal INFJ yang sebenarnya pada kehidupan nyata. Bahkan orang INFJ sendiripun tidak tahu termasuk bagian yang manakah dia dari ke ke-16 kepribadian yang ada sebab mereka itu fleksibel.

"Enaknya jadi apa ya hari ini? Kek Kevin Anggara, kek Agung Hapsah? Kek Reza Arap? Ah.. Jadi Raditya Dika ajalah.." Kepribadian itu udah kayak baju dihati mereka. Lagi moodnya pake apa, ya tinggal dipake aja.

Berikut hal-hal yang bisa kita temui kalau bersama si INFJ itu :

  1. Dibaikin dia Can be Angel, dijahatin dia Can be Demon.
  2. Suka banget mengalah dan berkorban tanpa pamrih. Gak perlu lu minta, dia udah mundur sendiri. Bahkan jika dia menang telak sekalipun, kalau ada yang mau maju dia bakal ngalah tanpa masalah.
  3. Pandai berbaur dan berkamuflase dengan semua topengnya yang menyenangkan orang.
  4. Punya bakat Manipulator ulung.
  5. Suka ngilang dan muncul seenak jidat. Kalau sekali dua kali hilang kalian boleh khawatir. Kalau udah sering ya santai ajalah, nanti balik lagi kok walau emang biasanya lama. BANGET.
  6. Susah dimanipulasi atau dikadalin. Dia bisa baca pikiran boy.
  7. Pendengar yang baik sekaligus pembicara ulung. Makanya mereka suka dikejar-kejar sama orang buat diajak ngobrol. Asyik soalnya kalau sama mereka.
  8. Punya hobi jadi Konsultan, Psikiater atau Penasehat dadakan.
  9. Paling membenci kebohongan dan pengkhianatan. Makanya mereka juga jangan dijadikan pilihan buat berbohong. Kejujuran bagi mereka udah harga mati.
  10. Sering disalahpahami sebagai penikmat keramaian karena sifat mereka yang terbuka dan nyambung sama siapa saja.
  11. Mereka amat tidak suka konflik. Dan selalu berusaha mencari jalan keluar terbaik untuk orang yang berkonflik.
  12. Pendendam yang parah dan kejam. Kalau udah kena doorslam ya wassalam ajalah.
  13. Kalau lagi gak mood berinteraksi mereka kayak super Dingin banget. Jutek. Ansos parah. Tapi jika kalian kenal lebih dalam dan berusaha mancing mereka ngomong, mereka sebenarnya sangat amat hangat didalam.
  14. Gak suka banget ditolong orang yang dia gak akrab. Kalau ditolong, mereka malah tambah jauh. Makin disayang makin menjarak. Tapi mereka justru yang paling suka nolong orang. Aneh kan?
  15. Loyal, setia, dan gak bisa disuruh selingkuh. Beruntunglah kalian yang punya pasangan INFJ, mereka ini monogami sejati. Cuma buat mereka percaya cinta kita itu memang sebuah tantangan sih.
  16. Penuh kejutan. Masternya dalam dunia pembaperan memang mereka. Kalau bingung nyari ide suprise tak biasa atau ide ngerayu yang jitu. Tanyalah mereka bujang. 80–90% lawan jenis yang jadi target bisa luluh kalau mereka niat.
  17. Suka jadi sosok misterius dan berada dibelakang layar. Tiba-tiba aja waktu lu mau piket kelas lu udah kinclong. Mau minum es udah ada yang bagiin. Mau dimarahin guru ternyata malah gak jadi. Mau dilarang ikut lomba malah udah keluar izinnya. Takut ngirim cerpen udah ada yang ngasih kritik lewat email. Tiba-tiba aja ada orang tak terlihat yang menyelesaikan masalah-masalah tersebut. INFJ.
  18. Suka terlihat sebagai yang paling cuek. Padahal otaknya sedang menyusun rencana gimana ikut campur tanpa dipanggil pahlawan.
  19. Tergila-gila dengan segala sesuatu yang bersifat cerita, seni, dan kesedihan.
  20. Berintelektual tinggi dan jago improvisasi. Ngelesnya itu loh. Dewa.
  21. Pikiran mereka itu metodis dan terencana, tapi kelakuan mereka itu terkesan absurd dan serampangan. Gue bisa bilang mereka itu mirip Abu Nawas yang bijak tapi ogah-ogahan.
  22. Walaupun terkenal cerdas dengan segala kemampuan mereka, serta mengaku bukanlah seorang maniak perfeksionis. Nyatanya mereka mengidap Obsesif Compulsive terselubung yang sangat absurd. Terutama dalam hal suara, gambar, dan ingatan. Misalnya saat menggambar sebuah garis lurus sederhana dengan sebuah penggaris, mereka bisa menghabiskan waktu berjam-jam hanya untuk mencapai kepuasan batin 'garis lurus sempurna.' Ketika mereka merekam suara, namun intonasinya dirasa tidak sesuai dengan khayalannya, mereka sanggup terus merekam ulang berhari-hari walaupun sebenarnya sudah tidak ada kesalahan apapun. Pokoknya sebelum hati mereka mencapai tahap 'Intonasi sempurna.' Bagi telinga mereka, rekaman itu sama sekali tidak layak didengarkan. Ketika terbersit sebuah ingatan lalu lalang di kepala dan ia tidak bisa ingat apa itu. Mereka bisa merenung berjam-jam hingga berhari-hari hanya untuk menggali sebuah ingatan lalu lalang tersebut padahal sebenarnya sama sekali tidak penting. Pokoknya, ketika INFJ berusaha mengingat atau membuat sebuah bentuk nada, kalimat, kata, suara, ataupun gambar, entah kenapa mereka sangat terobsesi memvalidasi kebenaran serta meraih kesempurnaan versi mereka dengan cara apapun. Jadi jangan heran setelah mereka berkata "Tadi kayaknya pernah dengar, lihat, kurang dimana ya.." Setelah itu mereka jadi kayak senior S2 di kejar deadline tesis. Itu tandanya kepala mereka sedang digunakan dengan kekuatan penuh untuk hal-hal yang rasa-rasanya gak berguna.
  23. Karena sifat obsesifnya yang aneh. Mereka senantiasa mengkondisikan masalah besar seperti masalah kecil. Sebaliknya, mereka malah menjadikan setiap masalah kecil menjadi masalah besar. Hal itu menyebabkan musuh terbesar bagi hidup mereka bukanlah kadar besar kecilnya masalah yang datang, melainkan justru diri mereka sendiri. Diri mereka sendirilah yang menjadi problematika terbesar dalam permasalahan di hidup ini.
  24. Suka bertapa dalam kesunyian dan kesendirian. Bukan karena gak punya kawan. Tapi emang dia sadar ada waktu dia perlu menikmati dirinya sendiri dengan segala pikiran dan dunianya.
  25. Mereka juga tidak suka dengan puja puji pada diri mereka. Emang dasarnya mereka punya 'Magnet' untuk menarik rasa takjub setiap orang. Entah karena bakat, kebaikan, atau ketulusannya. Tapi mereka risih kalau dipuji-puji atas kegemilangan mereka. Mereka lebih senang jika anda mau menghargai dan menghormati mereka apa adanya. Bukan dengan menggembor-gemborkan prestasi, tapi dengan tidak menyakiti hati mereka lewat cara apapun.
  26. Tidak bisa menganggap orang lain sebagai bawahan atau kacung. Gak peduli dia diposisi setinggi apa, dia gak punya perasaan berada diatas orang lain. Baginya 'kemewahan' hanyalah hasil dari usaha ketemu kesempatan aja . Mereka sadar betul orang lain juga punya kesempatan yang sama berada dipuncak. Hanya waktu, usaha, dan kesempatan saja yang belum bertemu.
  27. Bagi INFJ, gaji dan jabatan bukan segalanya. Kenyamanan dan Kebahagiaan adalah yang paling utama. Mereka benar-benar menikmati hidup ini sesuai keinginan mereka. Mereka tidak tertarik dengan standar orang lain. Kenyamanan mereka tidak bisa diukur oleh prestisiusnya suatu gelar. Tapi oleh diri mereka sendiri. Merekalah yang menentukan kebahagiaan macam apa, hidup macam apa yang mau mereka lakoni.
  28. Tekad baja. Wah, INFJ itu sekali punya tekad. Benar-benar gak bisa belok. Sama kayak prinsip mereka yang setara dengan kepercayaan itu sendiri. Jadi jangan heran kalau melihat INFJ hobi sekali kelihatan sibuk sendiri. Itu bukan mereka kurang kerjaan. Mereka lagi mengejar tujuan mereka dengan cara mereka sendiri.
  29. Gak suka yang rumit rumit padahal mereka sendiri rumit. Mereka sejatinya sangat paham cara mensimpelkan segala sesuatu. Itulah alasan kenapa mereka terkadang suka juga menunda sesuatu. Wong bagi mereka sebentar doang ini mah.
  30. Sangat sensitif sama kritik sekecil apapun. Karena mereka paham betul kalau mereka jago dibidang mereka. Mereka bakal sangat amat sensitif jika ada yang menyinggung-nyinggung usaha mereka. Terutama jika itu keahliannya. Kalau udah begitu mereka bisa down banget dan ngerasa usaha keras mereka sia-sia ternyata.
  31. Walau terkenal suka mengandalkan hati. Tapi otak mereka kincling boy. Itulah kenapa mereka bisa sangat lurus melihat masalah. Mereka gak hanya memikirkannya lewat sudut logika, tapi juga perasaan yang membara. Makanya mereka kuat banget antara emosi dan logikanya. Mereka benci banget tuh orang yang sok-sok ngomong logical fallacy ke orang lain tanpa melihat luas perspektif orang tersebut. Mereka akan selalu melihat opini orang lain dan menilainya lewat prinsip yang mereka anut. Selama tidak bertabrakan dengan prinsipnya, mereka akan dengan senang hati menerima opini tersebut sebagai opsi dilain kesempatan.
  32. Sadar ketika dimanfaatkan. Gue kasih tahu lagi. Kalau elu bisa memanfaatkan mereka, itu biasanya bukan karena mereka gak sadar. Tapi karena mereka gak peduli. Bodo amat sama dimanfaatkan. Asal gak merugikan, mereka no problemo. Tapi kalau udah ngerasa bosan dipanggil-panggil, mereka bakal langsung ngomong sendiri. 'Ogah, lu cari aja yang lain. Emang lu bos gue apa'. Pedes pokoknya kalau ditanya kenapa nolak. Nyaho nyaho lu dimaki dia.
  33. Mereka bisa, sangat bisa menyerap kebahagiaan atau kesedihan orang lain. Emosi yang mereka serap terkadang membuat mereka ikut hanyut kedalam perasaan orang. Itulah sebabnya INFJ terkadang dikaitkan sebagai seorang pujangga atau melankolis kata. Sebab mereka bisa mendeskripsikan semua perasaan itu seakan-akan mereka sendiri yang menjalaninya. Mereka gak hanya sekedar tahu penderitaan orang. Tapi mereka turut merasakan penderitaan orang. Visualisasi mereka berada pada tingkat yang berbeda kalau sudah menyangkut jiwa. Mereka paham rasanya dikhianati. Rasanya dilukai. Rasanya dilupakan. Rasanya dicampakkan. Dan itu sebabnya mereka juga paham rasanya ketidaktulusan. Wajah bisa berdusta. Tapi perasaan tak pernah berbohong.

Ya mungkin segitu aja dulu deh apa yang saya rasakan dari baca-baca, mendengar, dan mengamati dari orang-orang yang mengaku INFJ dan tanda-tanda seorang INFJ dari orang tertentu. Jangan jadikan ini patokan sifat kalian ya INFJ, yang plok pasti begini, enggak sama sekali. Sifat kita itu dinamis guys. Ini interpretasi saya sendiri aja sama kepribadian yang katanya terlangka didunia ini. Jadi jadikan aja ini hiburan dan wawasan untuk mengenal sifat manusia kita yang aneh-aneh tapi nyata.

Dan buat kalian yang ngerasa terlahirkan sebagai INFJ, gimana? Banyak meleset? Related? Atau justru beda dengan yang kalian rasakan? Kasih tahu gue poin apa yang 'Gue banget' dari yang lu baca dan kalau ada yang belum gue tulis kasih tahu gue juga biar gue bisa makin paham ama ke misteriusan kalian. Thankyu 😊✌️


Source : Andika Pratama (quora)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah Dengan Bijak, Isi Komentar Yang Tidak Berkaitan Dengan Content Tidak akan Saya Tanggapi,...